Kembangkan UMKM, Bank Papua Kini Miliki Rumah Edukasi UMKM

Rumah Edukasi UKM Bank Papua Cabang Timika

MIMIKA, BM

Untuk mengembangkan pelaku UMKM di Mimika, Bank Papua telah menjalan program Rumah Edukasi UKM. Dengan Rumah Edukasi UKM, Bank Papua berupaya memberikan solusi yang menghambat pelaku UKM untuk berkembang.

Kepala Bank Papua Kantor Cabang Timika, Alexander Iwan mengatakan, kendala atau hambatan dalam pengembangan UMKM selain permodalan adalah rendahnya motivasi.

Selain itu, masalah pengelolaan keuangan, tidak ada mentoring dan kurangnya pengetahuan tentang pengelolaan usaha (pemasaran, meningkatkan kapasitas usaha, inovasi produk, distribusi produk, pemahaman tentang merek dagang).

Sehingga Bank Papua dalam melakukan UMKM saat ini bukan hanya memberikan solusi dalam hal permodalan saja, akan tetapi bagaimana memberikan solusi atas semua hambatan dalam pengembangan UMKM.

"Hambatan dalam pengembangan UMKM tersebut selama ini tidak pernah tersentuh sehingga banyak UMKM yang selama ini jalan akhirnya berhenti di tengah jalan atau ada yang baru mau memulai sudah tidak bisa melanjutkan," jelas Kepala Bank Papua Mimika, Alexander Iwan saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (14/9/2022).

"Lebih banyak solusi modal yang diutamakan. Belum ada yang memberikan pemahaman atau pengetahuan tentang level pelaku usaha berada di posisi apa dan harus mencapai ke posisi level apa dan apa yang harus di lakukan. Berbicara level UMKM mulai dari level terendah yaitu Grade D hingga yang paling bagus di Grade A," jelasnya.

Alex mengatakan, dengan hadirnya Rumah Edukasi UKM Bank Papua telah melakukan pelatihan dan mentoring tentang bagaimana membuat pencatatan usaha secara sederhana bagi para pelaku usaha nelayan yang di lakukan di Paumako pada sabtu (10/9/2022) lalu.

Ia berharap, Rumah Edukasi UMKM Bank Papua bisa sebagai solusi dalam mengatasi hambatan dalam melakukan pengembangan UMKM di Mimika.

Dikatakan, selain pelatihan tentang pencatatan usaha, edukasi-edukasi lainnya juga turut dipaparkan dalam kegiatan tersebut.

Salah satunya adalah membuat ekosistem ekonomi para nelayan ini kedalam satu lingkaran, dimana nantinya seluruh hasil produksi para nelayan ini secara langsung bisa disalurkan ke pengepul, selanjutnya pengepul akan menjualnya kepada eksportir.

Untuk pengepul ini, Bank Papua melibatkan pengusaha lokal yakni UD Putri Desi yang sebelumnya merupakan pengusaha Kepiting.

“Jadi aspek pemasaran itu sudah jelas baik dari nelayan ke pengepul, pengepul ke eksportir, eksportir juga bisa ambil dari nelayan, cuma kalau dari eksportir dia ambil ke nelayan kan harus ada standar, tapi kalau dari UD Putri Desi atau pengepul sudah terstandardisasi," jelasnya.

"Nanti para pelaku usaha atau nelayan ini pengelolaan keuangannya kita sudah treatment disitu, jadi mereka tidak terima uang tunai, jadi langsung kita bukakan rekening, nanti UD Putri Desi sebagai agennya kita itu dia akan setor ke rekening masing-masing pelaku usaha itu,” lanjutnya.

Tambahnya, kedepan pembinaan terhadap para nelayan ini akan terus dilakukan tetapi disesuaikan dengan waktu pihak Bank Papua.

"Namun secara reguler tetap harus dilakukan seperti pemeriksaan catatan pembukuan terhadap para nelayan. Pembinaan akan dilakukan selama para nelayan masih bermitra dengan Bank Papua Timika," ungkapnya. (Shanty)

BERITA EKONOMI & PEMBANGUNAN

Top