OMTOB Sikapi Teror Bom di Katedral Makasar : Itu Teroris, Tidak Mewakili Agama Manapun
Bupati Eltinus Omaleng dan Wakil Bupati Johannes Rettob (Omtob)
MIMIKA, BM
Bupati Mimika Eltinus Omaleng dan Wakil Bupati Johannes Rettob, mewakili pemerintah daerah dan masyarakat Mimika mengutuk keras aksi teror bom yang terjadi di depan Gereja Katedral Makasar pada, Minggu (27/3).
"Kami mengutuk keras dan menolak segala bentuk kekerasan dan tindakan anarkis yang mengatasnamakan agama dalam rangka menjaga NKRI,"tutur Wakil Bupati Mimika, Johanes Rettob kepada BeritaMimika, Selasa (30/3).
Wabup John mengatakan, peristiwa tersebut mengakibatkan keprihatinan yang mendalam dan rasa duka cita karena telah menciderai rasa kemanusian untuk Indonesia.
"Kami yakin bahwa aksi tersebut tidak mengatasnamakan agama apapun, karena semua agama tidak mengajarkan kekerasan. Kejadian tersebut merupakan kejadian terorisme yang harus musnah dan di basmi dari muka bumi ini secara khusus di Indonesia," tegasnya.
Wabup John mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Mimika untuk tidak terprovokasi dan tetap menjaga kerukunan, cinta damai dan toleransi antar umat beragama.
Masyarakat harus menjadikan Kabupaten Mimika sebagai daerah yang terdepan dalam perlawanan terhadap paham apapun, terutama tindakan yang radikal yang sangat bertentangan dengan pancasila dan UUD 45.
"Masalah teroris yang terjadi di Makasar kini sudah ditangani aparat kepada penegak hukum. Kita serahkan semua ke pihak berwajib dan mendoakan agar warga yang menjadi korban, diberi perhatian dan penanganan medis yang baik agar mereka bisa kembali berkumpul bersama keluarga," harapnya.
Secara khusus kepada umat kristiani di Mimika, Wabup John mengatakan bawah saat ini adalah masa minggu sengsara Tuhan Yesus yang merupakan masa persiapan paskah. Ia kemudian berpesan hal ini.
"Berikanlah hati yang cerah, cinta kasih, dan tiada dendam apapun. Mari kita doakan semoga peristiwa-peristiwa ini tidak terjadi lagi dalam kehidupan kita di Indonesia secara khusus di Papua dan rumah kita, Kabupaten Mimika," terangnya. (Shanty)