Kapolres Mimika Klarifikasi Pemberitaan Aksi Penembakan di Polsek Tembagapura

MIMIKA, BM
Kapolres Mimika AKBP I Gde Era Dinata membantah dan memberikan klarifikasi terhadap sejumlah pemberitaan yang menyebutkan bahwa Posek Tembagapura diserang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Hal ini disampaikan Kapolres Era kepada wartawan di Kantor Pelayanan Polres Mimika, Senin (3/2) malam pukul 23.30 Wit.
Kapolres menjelaskan, awalnya Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada Senin (2/3) melakukan penyerangan pukul 10.00 Wit terhadap mobil patroli saat angggota melakukan kunjungan ke masyarakat Kampung Utikini dan Banti.
Akibat penembakan itu, banyak masyarakat Kampung Utikini dan Banti meminta perlindungan ke Polsek Tembagapura.
Menyikapi keadaan ini, Polsek melakukan respon dengan melakukan evakuasi warga ke Polsek Tembagapura.
Namun dalam evakuasi tersebut, KKB kembali melakukan penembakan terhadap mobil polisi. Untuk memperlancar evakuasi tersebut, Polsek melakukan tembakan perlindungan ke arah KKB.
“Jadi yang terjadi tadi pagi (kemarin-red) bukan penyerangan terhadap polsek tetapi polsek yang melakukan siaga dan perlindungan kepada mobil patroli dan mobil yang mengangkut masyarakat ke polsek dengan melakukan penembakan perlindungan ke arah KKB yang berada di atas bukit,” jelasnya.
Ia mengatakan ada sekitar 100 warga yang dievakuasi paska penembakan tersebut. Namun hingga malam tadi mereka semua telah kembali ke Utikini dan Banti.
“Dari hasil penembakan tersebut tidak ada korban. Hanya satu anggota yang terkena serpihan kaca mobil pada saat penembakan pagi hari,” ujarnya.
Kapolres mengatakan belum dapat memastikan berapa banyak senpi yang dimiliki oleh kelompok KKB kemarin namun mereka yang melakukan penyerangan kemarin adalah KKB yang juga sebelumnya melakukan penyandraan terhadap guru-guru dan masyarakat.
“Mereka berlindung di atas gunung dan menembak mengarah ke bawah. Durasi tembakan pertama sekitar 30 menit yang kedua 20 menit. Kita sudah identifikasi mereka ini kelompok mantan mendiang Ayub Waker dan kelompok legaga (puncak) yang sudah hadir di Tembagapura,” jelasnya.
Ia mengatakan saat ini di Tembagapura ditempatkan dua satgas yakni Amole dan satgas Amanusa termasuk 100 anggota Bawah Komando Operasi (BKO) asal Bengkulu.
“Kita juga sudah lakukan olah TKP oleh satreskim terhadap mobil-mobil yang ditembak. Saat ini kita perketat jalur-jalur penembakan, rute mobil dan tentunya kita ada langka-langka lebih lanjut terhadap KKB ini. Saat ini kami lakukan penyidikan dan pengejaran terhadap mereka,” ujarnya.

Sementara itu kepada BeritaMimika di Koramil Kota tadi malam pukul 22.00 Wit, Dandim 1710 Mimika Letkol Inf Pio L. Nainggolan mengatakan hingga malam tadi situasi di Tembagapura mulai kondusif.
“Situasi Tembagapura sampai saat ini (tadi malam-ted) sudah kondusif. Seluruh jajaran pos Satgas Panwahran maupun dari satuan polri sudah siaga satu. Sebenarnya siaga satu kurang lebih sejak 10 hari lalu sudah dilaksanakan. Kita sudah sampaikan surat telegram ke seluruh jajaran untuk siaga,” ungkapnya.
Terkait situasional ini, Dandim Nainggolan mengatakan tidak ada penambahan pasukan dari luar. Kekuatan personil yang ada saat ini berasal dari satuan-satuan tugas pengamanan daerah rawan dan pengamanan wilayah PT. Freeport yang memang saat ini sudah tergelar.
“Yang kita lakukan adalah bagaimana mengefektifkan pasukan ini untuk mengantisipasi ataupun menghadapi ancaman dari KKSB,” ujarnya.
Ia menjelaskan, letak koramil dan Polsek Tembagapura berdekatan namun posisi Koramil Tembagapura berada di wilayah PT Freeport di Mile 68-21 sementara Polsek Tembagapura berada tepat di gerbang Kampung Banti.
“Pasca penembakan memang masyarakat di sana dievakuasi. Langkah pertama adalah kita evakuasi ke wilayah Tembagapura dulu untuk mengamankan mereka,” katanya.
Senada dengan Kapolres Era, Dandim Nainggolan mengatakan bahwa aksi penembakan kemarin dilakukan oleh kelompok mendiang Ayub Waker.
“Sudah diidentifikasi mereka memang sudah berada di wilayah sekitaran Tembagapura. Kita belum tahu rencana aksi susulan, tetapi kondisi sekarang yang perlu kita sikapi adalah bagaimana kita menghadapi KKSB yang ada di wilayah Tembagapura,” ungkapnya.
“Untuk pos-pos satuan tugas pengamanan daerah rawan lainnya yang berada di daerah terpencil sudah kita tegaskan untuk siaga satu tetapi tidak menutup kemungkinan kita selalu siap lebih dini daripada ada kejadian nantinya, termasuk jajaran yang ada di wilayah Jila, Jita, Aramsolki, Kiliarma dan pos-pos lainnya,” ujarnya. (Ronald)