DP3AP2KB Dorong Peningkatan Kualitas Hidup Mama-Mama Papua Melalui Pelatihan Rajutan
Kepala dinas Maria Rettob memberikan alat rajut kepada peserta didampingi Asisten II Setda Mimika
MIMIKA, BM
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Mimika menggelar kegiatan pelatihan rajutan bagi mama-mama Papua di wilayah Distrik Mimika Baru dan Distrik Wania.
Kegiatan tersebut dikemas dalam kegiatan peningkatan kapasitas sumber daya lembaga penyedia layanan pemberdayaan perempuan yang berlangsung di MPCC, Rabu (1/9).
Pelatihan rajutan dibuka secara resmi oleh Asisten II Setda Mimika, Syarial ditandai pemukulan tifa dan pemberian secara simbolis alat rajutan kepada peserta.
Asisten II Setda Mimika, Syarial dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini dimaksudkan sebagai ajang sosialisasi capaian hasil karya perempuan Papua di bidang pembangunan.
Selain sebagai ajang promosi potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Mimika kepada publik atau masyarakat umum sebagai konsumen dan pelaku dunia usaha atas produk-produk unggulan yang dihasilkan oleh perempuan-perempuan Papua yang ada di Kabupaten Mimika.
"Diharapkan akan meningkatkan apresiasi kebanggaan dan kecintaan warga terhadap produk lokal yang dihasilkan oleh perempuan-perempuan Papua yang ada di Kabupaten Mimika," tutur Syarial.
Ia mengapresiasi dan berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pelatihan ini, semoga usaha ini dapat mendorong dan membantu masyarakat dalam meningkatkan potensi sumber daya yang ada di Kabupaten Mimika untuk meningkatkan kesejahteraan serta menciptakan lapangan pekerjaan dapat terwujud.
"Harapan Pemda Mimika melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan kegiatan pelatihan rajutan ini dapat memacu pertumbuhan perekonomian masyarakat Mimika di masa yang akan datang," ujarnya.
Dikatakan, bahwa nantinya mama-mama Papua akan terlibat langsung dalam menyukseskan PON XX tahun 2021 di Timika dengan menampilkan karya-karya mereka sehingga pengunjung yang nantinya datang ke Timika dapat membeli cenderamata dari mama-mama Papua.
"Yang terpenting adalah hasil dari ini bagaimana kita bisa melestarikan budaya kita orang Papua kemudian menciptakan Papua yang kreatif dan lapangan kerja dan hasil-hasil ini setelah pelatihan supaya bisa dibentuk koperasi agar mama-mama Papua bisa memasarkan hasil rajutan ini," ujarnya.
Karena, kata tambah Syarial, jika hanya sampai di pelatihan dan tidak lanjut ke pemasaran maka pemerintah punya keinginan untuk menciptakan lapangan kerja dan peningkatan ekonomi tidak terwujud.
Sementara, Kepala DP3AP2KB Maria Rettob mengatakan, peserta kegiatan adalah mama-mama Papua yang ada di distrik Wania dan Distrik Mimika Baru dan perwakilan dari organisasi wanita yang menjadi anggota gabungan organisasi wanita di Kabupaten Mimika.
Peserta ini khususnya mama-mama Papua yang ada di wilayah Distrik Mimika Baru dan Distrik Wania sebanyak 80 orang.
"Untuk pembukaan ini saja yang kita batasi karena covid tapi pada saat pelatihan tetap 80 orang namun tetap prokes. Peserta ini memang sudah terdaftar memang di DP3AP2KB, peserta ada yang dari PKK distrik, PKK kampung itulah yang kami ambil," jelas Maria.
Lanjutnya, tujuan dari kegiatan ini untuk membina mama-mama Papua yang sebenarnya memiliki potensi dan keahlian untuk membuat rajutan.
"Mungkin mereka rajut dan mereka jual untuk membiayai anak sekolah, membiayai kehidupan sehari-hari. Kita bertahap membinanya nanti sampai ke home industri yang cukup besar agar bisa kita pasarkan ke luar," ujarnya.
Menurut Mari Rettob, di Mimika ini sebenarnya sudah banyak pengrajin yang sudah bisa memasarkan produk mereka sampai ke luar daerah.
"Ini harus dibudidayakan. Khusus untuk noken yang dianyam dengan kulit kayu itu harus dlestarikan karena sudah mulai hilang. Ini bisa disebabkan karena mungkin mengambilnya cukup jauh dan sulit dianyam sehingga mulai hilang," ujarnya.
Selanjutnya Ketua panitia Maria Katagame dalam laporannya mengatakan, melestarikan noken berarti melestarikan nilai budaya dan lingkungan. Noken tetap eksis selama pengetahuan membuat noken masih dilestarikan yaitu dengan diwariskan ke generasi muda.
Ia menyebutkan maksud dari kegiatan ini adalah agar mama mama Papua mampu meningkatkan kualitas hidup serta mengembangkan segala potensi sebagai motor penggerak sekaligus agen perubahan dalam pembangunan di Kabupaten Mimika.
Sementara tujuan dari kegiatan ini adalah menumbuhkan motivasi kreativitas dan semangat dalam mengembangkan keterampilan khususnya bagi Mama Papua sebagai pengrajin noken agar dapat berguna bagi peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan keluarga. (Shanty)