Budaya

Pj Bupati Gomar Meninjau Pekerjaan Rehabilitasi Mesjid Nurul Hidayah Kampung Yagatsu Distrik Haju

Pj Bupati Mappi saat mengunjungi Mesjid  Nurul Hidayah

MAPPI, BM

Pemerintah Kabupaten Mappi melalui program kebijakan Penjabat Bupati Mappi, Dr. Michael R. Gomar mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 1,5 Milliar untuk Rehabilitasi Mesjid Nurul Hidayah di Kampung Yagatsu Distrik Haju.

"Iya tahun ini kita mengalokasikan anggaran untuk rehabilitasi Mesjid Nurul Hidayah di Kampung Yagatsu,"ungkap Pj. Bupati Mappi, Dr. Michael Gomar di selah kunjungan meninjau kondidi Masjid Nurul Hidayah pada Kamis (17/10/2024).

Kunjungan Pj. Bupati ke Masjid Nurul Hidayah disambut dengan penuh antusias oleh umat Muslim di Kampung Yagatsu.

Salah seorang pengurus Masjud Nurul Hidayah, Muhammad Bakri mengatakan ini baru pertama kali bantuan yang pemerintah salurkan untuk umat muslim di Distrik Haju.

"Saya sampaikan terima kasih banyak sama bapak Pj. Bupati atas bantuan pemerintah kabupaten Mappi untuk merehab masjid ini,"ungkapnya.

Kata Bakri dengan direhabnya mesjid tersebut umat muslim di Kampung Yagatsu bisa melaksanakan sholat dengan nyaman.

Ia menuturkan, selama ini belum ada bantuan sama sekali yang disalurkan pemerintah daerah ke Masjid Nurul Hidayah dan ini pertama kali yang dilakukan oleh bapak Pj. Bupati Gomar.

"Baru kali ini kami dapat bantuan. Terima kasih banyak bapak Pj. Bupati atas bantuannya. Atasnama masyarakat muslim di Distrik Haju kami sampaikan terima kasih,"pungkasnya. (Ronald Renwarin)

2 Imam dan 2 Diakon Keuskupan Timika Ditahbiskan Oleh Uskup Agung Palembang di Gereja Paroki Santa Sisilia, SP2 Timika

Tangkapan layar Live Streaming Gereja Paroki Santa Sisilia, Administrator Diosesan Keuskupan Timika. Marthen Ekowaibi Kuayo memperkenalkan kepada umat dua imam dan dua diakon baru di Keuskupan Timika

MIMIKA, BM

Uskup Emeritus Keuskupan Agung Palembang Mgr. Aloysius Sudarso, SCJ mentahbiskan dua imam dan dua diakon Keuskupan Timika yang diselenggarakan pada Minggu (20/10/2024) di Gereja Paroki Santa Sisilia, SP2, Mimika, Papua Tengah.

Dua imam baru tersebut adalah RD Sebastianus T. Liwu dan RD Yoseph Setiadi. Sementara, dua diakon tersebut yakni Diakon Modestus Mametapare, Pr. dan Diakon Yohanes Kayame, Pr.

RD Sebastianus T. Liwu adalah putra kelahiran Tabanan pada tanggal 17 Juli 1993 dan berasal dari paroki Kristus Raja Semesta Alam Watobuku, Nusa Tenggara Timur.

Imam kedua yakni RD Yoseph Setiadi yang lahir di Bukittinggi, 7 September 1994 asal Paroki Gereja Gembala Baik, Abepura, Jayapura.

Sementara itu, diakon Modestus Mametapare, Pr. adalah putra kelahiran Umar pada tanggal 26 Juni 1992 dan berasal dari Paroki Santa Maria Bintang Laut, Kokonao, Mimika.

Diakon kedua yakni Yohanes Kayame, Pr lahir di Yagai, 6 Maret 1996 yang berasal dari paroki Santo Antonius Padua Yagai, Papua.

Pentahbisan para imam dan diakon tersebut diawali dengan perarakan keluarga beserta seluruh keluarga besar yang mengantar mereka menuju gereja.

Alunan musik, nyanyian dan tarian ciri khas dari daerah masing-masing baik Jawa, Papua maupun dari Lamaholot, Flores terus mengalun secara bergantian hingga tiba di Gereja paroki Santa Sisilia, SP2, Timika.

Setiba di gereja, orang tua dari para imam dan diakon tersebut menyerahkan putra mereka untuk menjadi pelayan gereja Keuskupan Timika dan diterima oleh Uskup Agung Palembang Mgr. Aloysius Sudarso, SCJ.

Suasana haru bercampur rasa bangga dan gembira hati para orang tua ketika menyerahkan putra mereka untuk menjadi pelayan Tuhan dan umat.

Tangkapan layar Penyerahan keluarga kepada pihak gereja

Didalam gereja kemudian dilaksanakan prosesi pentahbisan yang dimulai dengan pemanggilan calon imam dan diakon.

Dalam Homilinya, Yang Mulia Uskup Agung Palembang Mgr. Aloysius Sudarso, SCJ berkata tahbisan diakon dan imam selalu menarik karena beribu-ribu umat datang dengan harapan besar dari mereka yang akan ditahbiskan.

“Tentu harapan bukan harapan lain-lain melainkan harapan iman. Oleh karena itu, perayaan ini adalah perayaan iman,” tuturnya.

Uskup menyampaikan terimakasih kepada keluarga yang dengan tulus hati menyerahkan putranya juga untuk para imam di Keuskupan Timika yang panggilannya diikuti oleh orang muda.

“Panggilannya diteruskan oleh orang muda dalam diri dua calon diakon dan dua calon imam ini. Panggilan yang diikuti semoga juga menarik, menyentuh untuk orang-orang muda yang hadir karena diantara calon diakon dan imam ini ada yang nomor tujuh (anak-red). Dimana putra putri dari keluarga Katolik lain yang ingin mempersembahkan putranya untuk pelayanan umat?,” ucapnya.

Uskup Agung Palembang Mgr. Aloysius Sudarso, SCJ memaparkan bahwa tugas diakon itu sifatnya adalah pembantu Uskup.

Di Keuskupan Timika saat ini dipimpin oleh Administrator Diosesan Keuskupan Timika, Marthen Ekowaibi Kuayo.

“Kecuali pembantu, tugasnya adalah mewartakan iman. Jadi, harus seorang yang memperdalam imannya akan Sang Juru Selamat, Imam Agung yaitu Yesus Kristus sendiri,” imbuhnya.

Ia berharap agar para diakon tekun dalam berdoa salah satunya adalah doa Brevir.

“Sebagai diakon harus hidup selaras dengan teladan Kristus yang melayani terpinggirkan karena miskin, sakit, kurang beriman, karena mengalami macam-macam kesulitan dalam hidup,” katanya.

“Kemudian, hidup selaras dengan teladan Kristus yang sebagai diakon nanti tugasnya membagikan tubuh Kristus yang telah hancur, yang telah disalibkan, rela menderita. Jadi, menjadi diakon, imam harus belajar dulu menjadi pelayan hamba seperti Yesus sendiri,” imbuhnya.

 Tangkapan layar para keluarga dan umat hadir dalam pentahbisan imam dan diakon baru

Sementara itu, untuk para calon imam Yang Mulia Uskup Agung Palembang Mgr. Aloysius Sudarso, SCJ. menyampaikan bahwa tugas sebagai imam adalah menjadi rekan kerja Uskup.

“Pimpin umat Allah di Keuskupan ini dan harus
menjalankan ibadat Ekaristi dengan khidmat dan setia pelayanan sabda agar sabda Tuhan diwartakan juga menghibur umat Allah dalam hidupnya,” ucapnya.

Selain itu, imam juga dapat mengembangkan jiwa umat Allah dalam melayani sesama, keluarga dan masyarakat.

“Karena dari umat ini ada berbagai pelayanan yang diberikan Tuhan agar itu dihayati, dibimbing oleh sabda Tuhan. Roh Kudus yang berbicara dalam hidup umat yang telah dipermandikan. Roh Kudus yang telah diurapkan dalam hidupnya, membangun jiwanya menjadi manusia seperti Yesus dan semakin erat hubungannya dengan Yesus,” tandasnya.

Uskup Agung Palembang Mgr. Aloysius Sudarso, SCJ juga mengatakan yang utama dalam pelayanan sebagai diakon dan imam itu adalah melayani tapi juga mengolah hidup sendiri.

“Berkembang bukan menguasai, bukan memberikan yang saya punya, tidak. Tapi saya harus berkembang karena Roh Allah bekerja dalam umat yang telah dibaptis. Roh Kudus bekerja membangun jiwanya,” tambahnya.

Lanjutnya, Apakah imamat itu? Imamat yang sekarang diambil bagian dalam calon diakon yang akan mempersiapkan menjadi imam, tetapi juga seluruh umat yang telah dibaptis.

“Walaupun, imam diberi wewenang dengan kata-katanya menghadirkan Yesus dalam Tubuh dan darah-Nya tapi umat awam yang dibaptis menerima Roh Kudus dapat menyambut Yesus yang hadir ditengah kita-kita ini. Itulah imamat yang kita peroleh oleh gereja. Bukan hanya imam yang ditahbiskan tapi kita yang dipermandikan dan menerima sakramen-sakramen melalui Roh Kudus itu. Jadi, imamat adalah pergerakan dari Tuhan sendiri,” tuturnya.

Dikatakan, imam diberikan Tuhan rahmat untuk melanjutkan Yesus yang ingin merangkul keluarga, masyarakat dan dunia.

“Mereka yang tersisihkan agar mereka juga mendapat keselamatan. Maka untuk itu, kedekatan seorang diakon dan seorang imam dengan Yesus yang sudah hadir dalam Roh Kudus itu sangat penting,” ungkapnya.

Ia menyebut bahwa dalam bacaan Santo Paulus kepada umat di Ibrani mengatakan hal yang penting bagi mereka yang ditahbiskan bahwa Kristus merangkul manusia dalam
Ketidaksempurnaannya dalam dosa.

Tangkapan layar Uskup mentahbiskan dua diakon

“DIA (Yesus-red) tetap hadir, karena DIA mengatakan; “Aku akan menyertai kamu sampai akhir jaman”. Bukannya berhenti ketika Yesus naik ke surga, tidak, jasa Roh Kudus. Maka, anda sekalian para Frater diberkati karena Roh Kudus memberkati kalian,” ucapnya.

“Biarkan Roh Kudus berkembang dalam sifat melayani dalam kasih, pengampunan tetapi juga dalam kesabaran akan kelemahan dan dosa supaya saya bisa mengalirkan berkat rahmat kepada seluruh umat karena kita menjadi sungai yang mengalir, sampan yang mengalir yang membawa. Bukan hanya air tapi rahmat Tuhan sendiri bagi kota supaya manusia di dunia ini tahu kemana sungai itu mengalir,” paparnya.

Ia menambahakan agar para imam bukan mencari kedudukan tetapi melayani.

“Bukan untuk disembah tetapi melayani Roh Tuhan yang bekerja dalam umat yang sudah menerima itu dalam pembaptisan. Mendengarkan apa yang Roh bisikan dalam umat yang sedang membutuhkan. Untuk itulah kita harus berkembang menjadi pelayan Tuhan seperti Yesus sendiri,” katanya.

Ia kemudian berkata Tuhan memilih yang lemah karena tidak ada yang kuat dari diri manusia sendiri untuk bisa ke sorga melainkan hanya karena Yesus. Yesus melanjutkan pemyelamatan kepada dunia sekarang ini melalui orang yang dipilih-Nya yang kenyataannya adalah empat orang muda ini.

“Yang kita minta dalam kesempatan ini juga agar orang muda tersentuh, tertarik untuk menjadi seperti mereka. Boleh menjadi selebritis tetapi juga seperti Yesus yang sekarang dicoba oleh orang-orang muda kita ini. Semoga para Frater dan diakon serta calon diakon dapat memanfaatkkan kekuatan Roh Kudus yang dicurahkan dalam tahbisan ini untuk tumbuh dan berkembang melayani gereja,” harapnya.

Lanjutnya, agar gereja di paroki dan keluarga dapat menjadi ungkapan Kasih Kristus kepada sesama.

“Agar demikian gereja menjadi tanda wajah Kristus yang hadir di Timika ini, ditengah masyarakat dan umat. Yang masih menjadi tantangan agar gereja semakin hadir dalam kasih-Nya, dalam imam, biarawan biarawati, diakonnya agar wajah Tuhan semakin nampak di gereja kita. Saya ucapkan proficiat kepada yang akan menerima tahbisan dan juga kepada keluarga-keluarga,” pungkasnya.

Berikut prosesi pentahbisan yang dilaksanakan untuk calon diakon dan imam.

Uskup mentahbiskan imam baru dan menyerahkan peralatan misa

Untuk para calon diakon dilaksanakan penyelidikan calon diakon dan pengucapan janji setia diakon yang kemudian dilanjutkan dengan Litani permohonan. Setelah itu, kedua diakon diberikan stola dan dalmatik juga buku Injil.

Selanjutnya untuk kedua calon imam, Uskup Agung Palembang Mgr. Aloysius Sudarso, SCJ menumpangkan tangan untuk tahbisan imam kemudian diikuti oleh 50 pastor lainnya yang turut hadir dalam pentahbisan tersebut.

Lalu, dilaksanakan penyerahan dan pengenaan kasula sebagai imam baru yang didampingi oleh orang tua imam. Uskup lalu mengurapi tangan para imam baru. Prosesi selanjutnya adalah penyerahan piala dan patena.

Selanjutnya, salam damai dari imam baru kepada Uskup dan seluruh imam yang hadir sebagai tanda imam baru diterima dengan ikhlas dan gembira hati dalam jajaran imam dan menjadi rekan kerja.

Salam damai terasa begitu hangat dengan adanya salam jari ciri khas Papua dan pelukan diantara para imam.

Administrator Diosesan Keuskupan Timika. Marthen Ekowaibi Kuayo kemudian memperkenalkan kedua imam baru yang ditahbis untuk melayani umat di Keuskupan Timika.

Sontak para umat pun bertepuk tangan menyambut dua imam baru Keuskupan Timika yakni RD Sebastianus T. Liwu dan RD Yoseph Setiadi. Proficiat! (Red)

 

Progres Pembangunan Gereja Paroki St. Kristoforus Mur Capai 70 Persen

Prosesi pemberkatan oleh Pastor Fransiskus Melki MSC

MAPPI, BM

Penjabat Bupati Kabupaten Mappi Dr. Michael R. Gomar, S.STP, M.Si meninjau progres pembangunan Gereja Paroki St. Kristoforus yang berlokasi di Kampung Katan Distrik Nambioman Bapai Kabupaten Mappi pada Kamis (26/9/2024)

Selain mengecek progres pembangunan Pj. Bupati Michael Gomar juga hadir dalam rangka pemberkatan pemasangan atap (Seng) Gereja St. Kristofotus Mur melalui misa pemberkatan yang dipimpin Pastor Fransiskus Melki, MSC dan dihadiri oleh Kepala Distrik Nambioman Bapai, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Distrik Nambioman Bapai serta sejumlah pimpinan OPD dilingkup Pemkab Mappi.

Pj. Bupati dalam sambutannya mengajakan semua yang hadir dalam kesempatan tersebut khususnya masyarakat di Paroki St. Kristoforus Mur agar secara bersama untuk mengucapkan syukur dan bersukacita, karena hingga kini proses pembangunan gereja dapat berjalan dengan aman dan lancar.

Pj. Bupati menuturkan, pembangunan Gereja Paroki St. Kristoforus Mur dimulai sejak bulan Juni Tahun 2023 lalu. Hingga saat ini progres pengerjaan sudah mencapai 70 persen. Dan ditargetkan pembangunan akan rampung pada akhir tahun 2024.

Selain pembangunan gereja Paroki St. Kristoforus Mur saat ini Pemkab Mappi juga tengah mengerjakan beberapa gereja seperti Gereja Kristus Raja Kepi, Gereja GKI di Kepi dan beberapa gereja lainnya. Semua program fisik tersebut ditargetkan rampung akhir tahun ini.

Sementara pengadaan peralatan pelayanan dalam gereja tersebut akan dianggarkan pada tahun 2025 mendatang melalui APBD murni Pemda Mappi. Keterlambatan pengadaan peralatan dikarena keterbatasan anggaran untuk di tahun 2024 ini.

Pj. Bupati mengisahkan pada awal pelaksanaan pembangunan gereja ini tentunya ada masyarakat yang senang dan ada juga yang tidak senang.

“Banyak kekurangan yang dihadapi oleh Pemerintah Daerah. Namun komitmen Pemda tetap mengupayakan untuk menyelesaikan pembangunan agar sesuai yang telah ditargetkan serta berfokus pada apa yang menjadi kebutuhan masyarakat,” ungkapnya.

Gomar berharap kedepan dengan adanya pemimpin baru yang terpilih nantinya bisa melanjutkan program pembangunan yang benar-benar tepat sasaran, memenuhi kebutuhan masyarakat, salah satunya adalah tempat ibadah.

Pj. Bupati Gomar menyebutkan, beberapa program prioritas seperti pada bidang Kesehatan, pendidikan, perumahan, infrastruktur jalan dan program lainnya sesuai kebutuhan di distrik-distrik, yang belum dikerjakan akan di kerjakan tahun depan dan itu telah diprogramkan dalam APBD Murni 2025.

Ia meminta agar masyarakat selalu mendukung segala bentuk pembangunan fasilitas pemerintah baik yang ada di distrik hingga di kampung-kampung.

“Kepada pihak ketiga saya berharap bisa mengerjakan semuanya dengan baik dan hasil yang dikerjaan juga harus benar-benar berkualitas,"tegasnya.

Dikesempatan yang sama Pastor Paroki St. Kristoforus Mur, Pastor Fransiskus Melki, M.SC menyampaikan ungkapan terima kasih kepada Pj. Bupati Mappi yang telah menjawab harapan besar umat Paroki St. Kristoforus Mur.

Menurut Pastor Fransiskus bahwa pembangunan gereja Paroki St. Kristoforus Mur yang baru sudah lama dinantikan oleh seluruh umat kurang lebih selama 10 tahun terakhir.

"Atas nama umat Paroki St. Kristoforus Mur saya sangat berterima kasih kepada Bapak Pj. Bupati Mappi dan dinas teknis. Hari ini gereja Paroki St. Kristoforus Mur telah melakukan pemberkatan pemasangan seng gereja yang dihadiri langsung oleh bapak Pj. Bupati Mappi bersama jajaran pemerintah serta umat di kampung Mur," ungkapnya.

Ia menuturkan, Selama 7 tahun dirinya bertugas memberikan pelayanan di Paroki St. Kristoforus Mur, ia sangat prihatin dengan kondisi gereja yang lama.

"Jujur gereja yang lama sangat kecil dan gereja tersebut sudah rusak, kayunya sudah lapuk, seng bocor dan sebenarnya sudah tidak layak dipakai. Sehingga sekali lagi kami berterima kasih kepada bapak Pj. Bupati Mappi yang telah membangun gereja Paroki St. Kristoforus Mur yang baru,"ungkapnya.

Semenetara itu, Ketua LMA Distrik Nambioman Bapai, Michael Bapaimu menuturkan, masyarakat adat Distrik Nambioman Bapai sangat bersyukur dan berterima kepada Pemerintah Kabupaten Mappi yang telah membangun gereja Paroki St. Kristoforus Mur yang baru.

Pembangunan gereja telah terjadi sesuai kehendak Tuhan di distrik Nambioman Bapai, Tuhan berkati niat serta kerja baik pemerintah di tanah Mappi ini.

“Pembangunan gereja Paroki St. Kristoforus Mur sudah 10 tahun dinantikan oleh umat, dan pada tahun 2023 Tuhan telah menjawab semua doa umat di Paroki St. Kristoforus Mur untuk mendapatkan pembangunan gedung gereja baru. Kami masyarakat sangat mendukung pembangunan gereja ini, karena ini kerinduan kami yang sudah sejak lama dinantikan,” ungkapnya.

Ia berharap, pembangunan gereja Paroki St. Kristoforus Mur bisa selesai lebih cepat supaya gereja yang baru tersebut bisa digunakan dalam parayan Natal tahun 2024.

Hal senada juga dikatakan oleh, Kepala Distrik Nambioman Bapai, Yosep Ronal Kainakaimu. Pihaknya sangat bersukur, berterima kasih serta memberikan apresiasi kepada Pj. Bupati Mappi yang telah membangun gereja yang baru.

Menurutnya pembangunan gereja tersebut merupakan pekerjaan sangat mulia dan luar biasa bagi umat Katolik di distrik Nambioman Bapai.

“Upaya luar biasa yang digencarkan oleh Pemerintah Kabupaten di wilayah distrik Nambioaman Bapai dan semua pembangunan sangat diapresiasi oleh seluruh masyarakat. Oleh Karena itu pembangunan gereja yang diberikan oleh Tuhan melalui Pemerintah Kabupaten harus dijaga dan dirawat dengan baik,” harapnya. (Ronald Renwarin)

Top