Hukum & Kriminal

Pelajar SMP Nyolong Rp30 Juta untuk Berfoya-foya, Orangtua Lapor Polisi

Dihadapan orangtua dan polisi, pelaku berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya

MIMIKA, BM

Seorang pelajar kelas 1 di salah satu SMP berusia 14 tahun nekat mengambil uang orangtuanya sebesar Rp30 juta untuk berfoya-foya bersama teman-temannya.

Menurut keterangannya, uang senilai Rp30 juta diambil secara bertahap pada Minggu (24/1) di koper yang disimpan dalam kamar tidur tanpa sepengetahuan kedua orangtuanya.

"Saya ambil lalu traktir kaka-kaka kelas untuk minum. Saya juga pakai minum-minum dan sewa kamar hotel dan menginap sama teman-teman," ungkapnya setelah ditanyai polisi.

Kapolsek Mimika Baru, Kompol Sarraju melalui Kanit Patroli, Ipda Ignasius Bari Sare mengatakan, saking kesal dan jengkel dengan perilaku anaknya, orangtuanya melapor kasus ini ke Polsek.

"Saya menyesal atas perbuatan ini dan berjanji tidak akan ulangi lagi," ucapnya enteng.

Menurut Kanit Patroli, selama berada di Polsek Mimika Baru pelajar tersebut diberikan pembinaan agar tidak lagi mengulangi perbuatannya.

"Setelah pembinaan kita kembalikan ke orangtuanya, namun masih tunggu mereka untuk datang. Orangtuanya lapor ke Polsek supaya ada efek jera agar tidak terulang lagi perbuatannya," ujarnya. (Ignas)

Usai Tikam Istri Dengan Gunting, Suami Langsung Kabur

Lina saat mendapatkan perawatan di RSUD

MIMIKA, BM

Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) kerap terus terjadi. Kali ini dialami seorang ibu rumah tangga yang terpaksa harus mendapatkan perawatan medis di RSUD Mimika, Kamis (28/1).

Ibu rumah tangga yang diketahui bernama Lina ini ditikam oleh suaminya sendiri berinisial Y dengan gunting di paha bagian kiri di Jalan Patimura, Jalur 7. Usai menikam sang suami langsung melarikan diri.

Menurut keterangan korban, sebelum kejadian dirinya disuruh datang oleh suaminya menuju lokasi kejadian untuk bertemu. Namun pada saat tiba di lokasi kejadian dirinya langsung ditikam.

"Saya tidak tahu masalahnya apa sampai dia tikam saya, setelah tikam dia kabur dan saya berusaha kejar dia sampai depan Koramil Kota. Dia tikam dalam keadaan mabuk," ungkap Lina saat terbaring di RSUD Mimika.

Usai kejadian ini, Lina langsung dibawah lari ke Rumah Sakit dengan menggunakan mobil perintis Polres Mimika.

Menanggapi kejadian tersebut, Kapolsek Mimika Baru, Kompol Sarraju menegaskan pihaknya akan tetap melakukan langkah-langkah hukum.

"Untuk pelaku (suaminya) itu kita akan kejar untuk pertanggungjawabkan perbuatannya," tegasnya.

Menurut Kapolsek, kasus KDRT seperti ini seharusnya tidak boleh terjadi apalagi sampai mengakibatkan korban jiwa.

"Ini berkaitan dengan pemahaman diantara kedua belah pihak. Jadi apapun masalah atau persoalan harus diselesaikan secara kekeluargaan sebagai suami isteri," ujar Kapolsek.

Ditambahkan Kapolsek agar kasus KDRT tidak marak terjadi maka diperlukan adanya sosialisasi oleh pihak terkait ditingkat lingkungan maupun kelurahan.

"Ini sangat perlu sehingga masyarakat bisa paham dengan baik," harapnya. (Ignas)

Lapas Timika Jangan Lengah, Awas Narkoba Disusup Masuk

Kepala BNNK Mimika ketika memberikan informasi pentingnya P4GN kepada pihak Lapas Timika

MIMIKA, BM

BNNK Mimika terus melakukan koordinasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) lintas sektor.

Hal ini karena peredaran narkotika di Timika masih terus terjadi walau pihak kepolisian selalu berhasil menangkap para kurir dan pengguna.

Koordinasi P4GN BNNK Mimika kali ini, Rabu (27/1) dilakukan di Lapas Kelas II B Timika yang beralamat di SP5 bertemakan Bersama Kita Bersinergi Memerangi Narkoba, "War On Drugs".

Kepada BM, Kepala BNNK Mimika, Kompol Mursaling menerangkan tujuan dilaksanakan koordinasi lintas sektor terkait P4GN adalah untuk membangun sinergisitas bersama dalam memerangi narkotika, khususnya di lingkungan Lapas.

"Ini kita lakukan dapat menciptakan lingkungan Lapas yang bersih dari narkoba," terangnya.

Dikatakan, dalam koordinasi ini BNNK Mimika juga memberikan himbauan terkait pengamanan Lapas terutama dalam memperketat pengawasan terhadap para narapidana dan pengunjung.

"Ini karena kasus peredaran narkotika masih saja beredar di l Mimika. Harapan kita pihak Lapas harus mengintensifkan razia di setiap tahanan. Ini demi menghindari masuknya barang terlarang seperti narkoba ke dalam Lapas," ungkap Kepala BNNK.

Selain memberikan himbauan pengamanan di Lapas, pihaknya juga menyarankan agar pegawai Lapas maupun tahanan melakukan tes urine.

"Ini untuk deteksi dini. Jadi selain kita berikan informasi soal P4GN, kita juga menyampaikan informasi ke pihak Lapas perihal program rehabilitasi yang ada di Klinik Amungsa BNNK Mimika," tutup Kepala BNNK Mimika. (Ignas)

Top